Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng siap
menghadapi proses hukum. Andi telah ditetapkan tersangka oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus Hambalang. Terkait proses
hukum yang tengah dihadapi, secara otomatis jabatan selaku Menpora
ditanggalkannya.
Wakil Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia
(KNPI), yang juga tokoh muda Betawi, Rifky Muhammad, mengapresiasi
langkah Menpora Andi Mallarangeng untuk mengundurkan diri dari jabatan
Menpora dan DPP Demokrat, menfokuskan diri pada kasus hukumnya.
Menurutnya,
kedepannya pengganti Andi Mallarangeng sebagai Menpora tidak memiliki
masalah hukum. Selain itu calon Menpora juga harus memiliki pengalaman
yang teruji dalam organisasi kepemudaan, khususnya di KNPI.
Lebih
lanjut diungkapkan Eki Pitung, sapaan akrab Rifky Muhammad, ada
sejumlah pekerjaan rumah yang harus menjadi prioritas Menpora pengganti
Andi Mallarangeng, yaitu menyelesaikan konflik di tubuh KNPI serta
membenahi persepakbolaan nasional yang saat ini mengalami kemunduran
prestasi.
"Dua itu yang menjadi PR yang harus diselesaikan," kata ketua umum Brigade Anak Jakarta (Braja) ini.
Dijelaskan
Eki, seperti sebelum Andi Mallarangeng menjabat, Menpora pendahulunya
selalu dijabat oleh kader Golkar yang juga menjabat Ketua Umum KNPI.
Untuk
itu dirinya berharap pengganti Andi Mallarangeng berasal dari kader
Golkar dan pernah menjabat Ketua Umum KNPI. "Sebut saja nama-nama yang
sukses menjabat, ada Hayono Isman atau Akbar Tandjung," ungkapnya.
Menurutnya
ada dua nama yang pantas menggantikan posisi Andi Mallarangeng sebagai
Menpora, salah satunya mantan Ketua Umum KNPI, Ahmad Doli Kurnia. Lama
di KNPI, lanjut Eki, peranserta Ahmad Doli Kurnia bagi organisasi
kepemudaan tak diragukan lagi. Sementara itu nama lain yang pantas
menggantikan Andi Mallarangeng, yakni mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi
Bowo.
"Kita lihat saja Jakarta saat dipimpin Bang Fauzi,
beberapa penghargaan diraih Jakarta dibidang olahraga. Ini jadi bukti
beliau cukup peduli dengan kondisi olahraga di Jakarta. Tak hanya itu,
sosok mantan gubernur Jakarta ini juga dikenal dekat dengan tokoh-tokoh
kepemudaan. Catatan ini yang harus diperhitungkan untuk menduduki
jabatan Menpora," kata Eki di Jakarta, Jumat (7/12/2012).
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Prof Dr Jamal Wiwoho
sangat setuju dengan langkah mundurnya Andi Mallarangeng sebagai
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) setelah ditetapkan sebagai
tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Apa yang
dilakukan oleh AAM (Andi Alifian Mallarangeng) merupakan contoh dan suri
tauladan bagi pembelajaran birokrasi di Indonesia dalam rangka
menciptakan good governance dan clean government.
Ingat bahwa sebagai tersangka dari KPK, memikirkan nasib diri sendiri
saja sudah sangat sulit, apalagi memikirkan kementerian," kata Jamal
Wiwoho dalam siaran persnya yang diterima Kompas, Jumat (7/12/2012) petang.
Namun,
Jamal menyatakan, penetapan Andi Mallarangeng sebagai tersangka kasus
korupsi Hambalang merupakan langkah maju setelah KPK menetapkan dua
tersangka sebelumnya. Menurut Jamal, penetapan tersangka disertai dengan
upaya pencegahan untuk ke luar negeri selama enam bulan merupakan
bentuk keyakinan KPK bahwa Andi Mallarangeng berada dalam pusaran kasus
proyek fasilitas olahraga Hambalang yang menyedot uang negara lebih
dari Rp 1,2 triliun itu.
"Dalam perspektif yang lain, mundurnya
AAM bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran dalam politik nasional,
dan langkah AAM bisa digunakan oleh Partai Demokrat sebagai partai yang
memiliki kader yang berintegritas tinggi untuk partai agar Partai
Demokrat dapat dikatakan sebagai partai yang bersih dan mempelopori
pemerintahan yang jujur," ujar Jamal.
Dengan mundurnya Andi
Mallarangeng, kata Jamal, Partai Demokrat bisa dikatakan beruntung punya
kader yang berani beda dengan kebanyakan politikus di Indonesia.
sumber: KOMPAS
0 comments:
Post a Comment
thanks for your comment!! please come back again