Friday, June 8, 2012

Kasus Tabrakan Maut Mirip Tugu Tani Terjadi di Makassar





Seorang pelajar SMP bernama Hadi Resky Ramadhani (14) menabrak 15 pengendara di Makassar, Sabtu (28/1). Resky yang mengemudikan mobil jenis Honda Jazz warna merah nopol DD 175 UG, dari arah Jl Baji Gau sampai ke Jl Daeng Tata I. Dari situ dia menabrak beberapa kendaraan, roda dua dan roda empat termasuk becak. Dari 15 orang yang tertabrak, beberapa diantaranya mengalami luka-luka dan selebihnya hanya mendapat senggolan. Tawakkal Basri/FAJAR/JPNN
MAKASSAR -- Kasus mirip tragedi kecelakaan di Tugu Tani Jakarta beberapa hari lalu, terjadi di Kota Makassar, Sabtu (28/1). Bedanya, kecelakaan di Jakarta menyebabkan sembilan orang tewas, sedangkan kasus di Makassar korbannya hanya luka-luka.
   
Adalah Hadi Reski Ramadani, 14 tahun, seorang remaja yang masih duduk di bangku kelas II SMP Negeri 3 Makassar pelakunya. Mobil honda jazz berwarna merah dengan nomor polisi DD 175 UG yang dikemudikannya menabrak beberapa kali di delapan titik sepanjang Jalan Baji Gau, Cenderawasih, Dg Ngeppek, dan Jalan Dg Tata I Makassar. Mobil yang dikemudikan Hadi pun akhirnya diamuk massa.
   
Beruntung pelaku tabrak lari tersebut berhasil diselamatkan petugas kepolisian yang terus membuntuti pelaku. Dia hanya mengalami luka memar di bagian bahu sebelah kanannya.
   
Remaja yang masih berstatus pelajar kelas II di SMP itu awalnya menabrak becak yang sedang diparkir di pinggir Jalan Baji Gau. Seorang tukang becak, Daeng Mile, yang sedang berada di atas becak itu menjadi sasaran setelah mobil berusaha menghindari sepeda motor yang menyalip dari arah sebelah kiri. Kaget, pengemudi kemudian membanting setir ke arah kiri dan mobil lepas kendali.
   
"Ini becaknya teman. Tadi saya lagi duduk di becak, tiba-tiba mobil belok ke kiri. Sampai natabrak maka," kata  Mile.
   
Akibatnya, becak yang diketahui milik Daeng Tinggi tersebut rusak parah. Pelek sebelah kanannya bengkok dan bagian lainnya mengalami kerusakan. Sementara Daeng Mile mengaku hanya luka ringan. "Tidak apa-apa jeka. Cuma luka kecil di tangan. Sama bagian belakang kepalaku sakit," paparnya.
   
Pelaku bukannya berhenti akibat peristiwa ini. Mobil yang dikemudikannya terus melaju. Tepat di depan SMPN 3 Makassar dia menyambar sepeda motor yang sedang terparkir. Peristiwa spontan itu membuat beberapa siswa di sekolah itu kaget dan marah. Hanya berjarak beberapa meter, mobil itu kembali menabrak becak yang hendak berbelok.
   
Insiden itu tidak hanya merusakkan becak yang diketahui sering mangkir di jalan itu. Seorang penumpang yang berada di atas becak tersebut terlempar ke luar dari becak. Baik tukang becak maupun penumpang yang belum diketahui namanya belum diketahui kondisinya.
   
Saksi mata di lokasi kejadian menuturkan jika korban tabrak lari tersebut hanya mengalami luka ringan. Pelaku yang diketahui merupakan warga Jalan Andi Tonro tersebut, terus menancap gas dan berbelok ke kiri di Jalan Cenderawasih. Pengemudi kembali menabrak dua orang pengendara sepeda motor di depan Gereja Bukit Zaitun.
   
Penuturan beberapa warga setempat, mereka hanya mendengar suara gaduh dan melihat dua orang pengendara yang mengenakan pakaian seragam SMA berada di jalanan. Lagi-lagi pelaku terus melaju dengan mobilnya. Berada di Jalan Dangko, pengemudi yang masih mengenakan pakaian seragam olahraga sekolahnya itu menabrak pengemudi bentor.
   
Bentor mengalami kerusakan pada bagian pelek. Informasi yang didapatkan, insiden tersebut membuat bagasi mobil sebelah kiri terangkat. Warga yang melihat kejadian tersebut mengejar pelaku. Pelaku terus mengemudikan mobilnya. Di pertigaan jalan Dangko, pelaku berbelok kiri. Saat tiba di pertigaan jalan, mobil berbelok kanan di Jalan Daeng Ngeppe.
   
Baru saja berbelok kanan, mobil menghantam pengendara motor Honda Supra X yang sedang melintas di depannya. Saat tertabrak, pengendara sepeda motor tersebut terpelanting dan mengalami luka lecet di tubuhnya. Ironisnya, sepeda motornya tersebut menempel di bagian bawah depan mobil.
   
Meski terdapat sebuah sepeda motor di bawah mobil tersebut, laju mobil semakin tidak terkendali. Motor diseret hingga pertigaan Jalan Dg Ngeppe-Jl Muhammad Tahir-Jl Daeng Tata. Terlepasnya motor yang berada di bawah mobil itu menyebabkan bemper depan mobil juga terlepas.
   
"Ini bangku-bangku yang di pinggir jalan na tabrak. Na bawa terus ki itu motorka. Tidak apa-apaji itu saya liat orangnya. Tapi berdarah tangannya. Mungkin hanya lecet-lecetji," kata salah seorang saksi mata, Hj Hadrah yang sehari-harinya berjualan pisang di Jalan Dg Ngeppe. Semakin panik, pengemudi enggan menghentikan mobilnya dan melaju hingga Jalan Daeng Tata.
   
Mobil yang sudah terlihat penyok itu, kembali berbelok arah di Jalan Daeng Tata 1. Baru saja berbelok arah, sebuah sepeda motor matic berwarna hitam dan becak berpenumpang kembali ditabrak. Alhasil, murid sekolah dasar yang sedang menunggu ibunya membeli gorengan, terlempar dari dalam becak. Sekira dua meter dari lokasi semula.
   
"Rusak becakku. Ini peleknya bengkok. Kakiku juga sakit. Itu motor dia sambar baru jatuh terus na tabrak meka," kata salah seorang tukang becak yang menjadi korbannya, Syamsuni saat ditemui di lokasi kejadian. Mobil kembali melaju, dan menabrak sebuah mobil Toyota Yaris DD 230 OM yang dikemudikan Andi Safari.
   
Hanya berjarak beberapa meter, pelaku menabrak sebuah motor Jupiter MX tepat di depan minimarket Indomaret. Pelarian pelaku tabrak lari itu pun akhirnya berakhir. Saat menabrak, warga setempat terlihat beringas dan melempari mobil hingga rusak. Melihat warga yang beringas pelaku sembunyi di bawah setang kemudi.
   
Beruntung petugas kepolisian yang terus mengejar pelaku tiba tepat waktu dan mengamankan pelaku. Saat dikonfirmasi di ruang Unit Lakalantas Polrestabes Makassar, HRR mengaku dirinya tidak menghentikan mobil karena panik. Pemicu awal tabrak lari, kata dia, lantaran dirinya lepas kontrol.
   
"Saya panik. Saya berusaha menghindari motor. Setir saya banting ke kiri dan lepas kontrol. Kemudian saya tabrak becak," paparnya, saat ditanya di depan orang tuanya. Ketika ditanya kenapa tidak menghentikan mobil tersebut, diakuinya, dirinya dalam keadaan takut dan panik dengan kejadian itu.
   
"Saya bawa mobil karena mau beli ayam krispi di Cenderawasih. Ini yang kedua kalinya saya kemudikan mobil. Pernah saya kemudikan mobilnya nenek. Tadi, tidak dipukulja. Cuma bahu kananku yang kena batu. Ada polisi yang selamatkan," tandasnya.
   
Paman korban, yang juga pemilik mobil, Nadir, menyatakan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Ditegaskannya, kejadian tersebut sangat tidak diduga. "Mobil itu saya titip sama bapaknya. Melihat bapaknya tidak ada di tempat, dan kunci mobil tergantung, yang bersangkutan berinisiatif untuk membawa mobil itu. Mungkin ini menjadi pengalaman dan pelajaran yang penting buat para orang tua," tandasnya," mewakili keluarganya. (abg/yat)

0 comments:

Post a Comment

thanks for your comment!! please come back again

Site Search